Digital
elevasi model adalah salah satu model untuk menggambarkan bentuk topografi
permukaan bumi sehingga dapat divisualisasikan ke dalam tampilan 3D. Untuk
mendapatkan data DEM ada beberapa metode yang dilakukan, beberapa contohnya
yaitu dengan metode.
1)
Interferometri
SAR (Synthetic Aperture Radar)
SAR merupakan
salah satu alogaritma pembuatan DEM dengan data citra SAR atau citra radar yang digunakan dalam proses
interferometri dapat diperoleh dari wahana satelit atau pesawat.
2)
SRTM
(Shuttle Radar Topographic Mission)
SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission) merupakan misi untuk membuat
data topografi (DEM) dengan menggunakan system radar dari wahana pesawat ulang
alik antariksa. Data DEM dari misi ini sudah tersedia untuk seluruh dunia
dengan resolusi spasial 90x90 meter, sedangkan untuk resolusi 30x30 hanya
tersedia beberapa wilayah saja
3)
LIDAR
(Light Detection And Ranging)
Sistem
Lidar merupakan perpaduan antara LRF (Laser Range Finder), POS (Positioning
and Orientation System) yang mengintegrasikan DGPS (Differential Global
Positioning System), IMU (Inertial Measurement Unit) dan Control
Unit. Lidar mengumpulkan data dari pantulan permukaan pada saat sorotan (beam)
laser mengenai obyeknya.
Pada penelitian
ini data DEM yang diperoleh berupa input data yang bersifat sistem informasi
geografis yang diolah untuk mendefinisikan nilai kontur atau topografi pada
area sungai yang ditinjau dan keluaran
yang dihasilkan yaitu berupa simulasi banjir debris dan rambatannya yang akan
disimulasikan dalam 2D.
Untuk mendownload peta DEM pada sungai pabelan bisa di donwload disini